BLOGGER TEMPLATES AND Zwinky Layouts »

Kamis, 11 Maret 2010

Awal Terbentuknya J-ROCKS


Bisa dikatakan, Iman adalah pendiri dari band ini. Semuanya berawal dari dirinya. Sebelum J-ROCKS terbentuk, ia adalah seorang gitaris additional tetap dari band Funky Kopral di tahun 2001. Pada waktu itu, ia dan Wima sudah kenal duluan bahkan mereka bersahabat karena mereka sekolah di SMU yang sama. Pertemuan pertama Iman dengan Sony adalah ketika Sony mengikuti audisi gitaris yang diadakan oleh Funky Kopral itu sendiri. Mereka berkenalan dan lama-kelamaan mereka menjadi akrab. Suatu hari, Iman berkeinginan untuk membuat band sendiri. Ketika masih SMA, ia dan Wima berkeinginan untuk memiliki band sendiri dimana band itu beraliran Jepang. Secara, mereka itu penggila Jepang karena pujaan mereka L'arc~en Ciel. Apalagi Iman, dari kecil memang sudah menjadi penggila Jepang.

Iman akhirnya memisahkan diri dari bandnya, Funky Kopral. Ia memberitahukan kepada Wima tentang hal itu. Iman dan Wima pun menjalankan konsep band yang mereka impikan ketika masih SMU dulu. Ketika itu, Iman memilih memegang posisi sebagai Gitaris. Iman mengajak Sony untuk bergabung sebagai Lead Gitaris band. Sony pun mengajak temannya, Anton, untuk bergabung dengan posisi sebagai drummer. Cukup lama juga mereka mencari sang vokalis. Namun, mereka belum menemukan yang pas. Singkatnya, akhirnya posisi vocalis diambil oleh Iman. Terbukti, karakter vokal Iman kuat, dengan teknis dan penjiwaan yang bagus. Range vokalnya yang lebar memudahkannya mengambil nada rendah dan tinggi sekalipun. Teknik falsetonya pun terjaga artikulasinya.
Akhirnya, J-ROCKSTAR pun terbentuk pada 9 November 2003. Awalnya, nama band mereka adalah J-ROCKSTAR. Lalu mereka memotongnya menjadi J-ROCKS saja. Nama J-ROCKSTAR digunakan sebagai sebutan untuk para penggemar mereka. Perjalanan mereka selanjutnya adalah mengikuti Kontes Musik yang diadakan Nescafe. Mereka pun keluar menjadi Juara 1, mengalahkan B-Five dari Makassar dan Cool Khas dari Yogyakarta. Alasan kuatnya adalah karena genre musik mereka waktu itu belum ada. Jadi, mereka memberi genre musik baru yaitu Japanesse Pop Rock.
Perjalanan mereka tidak semulus yang mereka bayangkan. Para Anti J-Rocks dan fans L'arc~en Ciel di Indonesia menilai mereka adalah plagiatnya L'arc~en Ciel. Mereka menyertakan bukti dari tudingan itu, dari alunan lagu sampai gaya mereka yang rock Jepang itu. Bahkan dikatakan bahwa wajah personil J-Rocks memiliki kemiripan dengan wajah personil L'arc~en~Ciel. Iman dikatakan mirip Hyde dan Wima dikatakan mirip Tetsuya. Lama kelamaan, kabar ini hilang dan tak menjadi buah bibir lagi.
Tahun 2005, mereka sukses mengeluarkan album pertama mereka yang bernama TOPENG SAHABAT. Lagu andalannya adalah Lepaskan Diriku. Mereka juga menyumbangkan 2 lagu hasil ciptaan mereka sebagai soundtrack film Dealova, yaitu Serba Salah dan Into The Silent.
Tahun 2007, mereka kembali mengeluarkan album mereka yang kedua yaitu SPIRIT. Album ini tak kalah hebatnya dengan album pertama. Di album ini mereka memakai banyak genre pada lagu-lagu mereka, diantaranya Pop, rock & roll, slow, dll. Tidak hanya itu saja, mereka juga berhasil mewujudkan mimpi mereka ke Jepang. Tidak hanya liburan, mereka juga melakukan shooting video klip lagu mereka di sana, yaitu pada lagu Juwita Hati.
Di tahun 2008, nama mereka redup akibat bermunculan band-band baru yang tak kalah menarik dengan mereka. Namun, di akhir tahun 2008, nama mereka seakan terang kembali. Mereka menjadi juara di A Mild Live Soundrenaline. Sebagai hadiah, mereka diundang untuk melakukan rekaman di studio musik legendaris, Abbey Road Studio, London. Ini merupakan kehormatan bagi mereka karena mereka dapat melakukan rekaman lagu baru mereka di studionya para penyanyi legendaris. Bahkan mereka menjadi band Indonesia pertama yang melakukan rekaman di studio ini. Mereka melakukan rekaman selama 5 hari. Lalu mereka melakukan shooting video klip lagu baru mereka disana yang berjudul Fallin' In Love. Pada tahun 2009, mereka berhasil mengeluarkan album ketiga mereka yaitu ROAD TO ABBEY. Banyak hal yang mereka alami di tahun ini. Tahun 2009 bisa dikatakan sebagai tahun bersinar mereka.
Lalu bagaimana di tahun 2010??
Mereka telah bertekat bahwa mereka akan mencapai target mereka untuk menjadi tren musik di Indonesia. Kita do'akan saja agar mereka dapat meraih mimpi mereka. Amin.

Selasa, 09 Maret 2010

mizz yOu


Aku tak pernah berlari meninggalkanmu !
Melangkah menjauhi pun tak pernah terlintas
Aku masih disini…. Aku masih ada…
Namun sebait pun kini tak sempat lagi kubuat

Setiap hari kuhanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat kuluangkan waktu lagi
Tuk menulis tentang hati…
Dalam sebentuk puisi

Nyatanya aku tak pernah sempat
Ragaku s’lalu saja terlebih dahulu penat
Sehingga asa dan rasa tak pernah sempat
Dapatkan waktu yang tepat untuk puisi-puisi baru kubuat

Hingga sekali lagi di pagi ini
Kerinduan pada puisi kembali menjadi
Curahan hatiku dalam sebentuk puisi
Semoga esok aku bisa segera kembali

TErBeNtUkNyA BaNd fUnKoP


Funky Kopral adalah band gado - gado, dengan dukungan personil yang menyukai beragam jenis musik, "Tapi selama ini, kami tetap akur-akur saja. Kesukaan pada musik boleh berbeda, tapi pada saat berkarya, visi musik kami sudah satu, " ujar Angga, vokalis. Anak muda ini nge-rap pada sedikitnya 4 lagu, antaralain pada lagu 'Depresi', 'Suntuk' dan 'Burn The Liar'. Lagu yang disebut terakhir, malah nyaris full rap. Padahal, Angga tak gemar benar pada musik rap, "Jaman ngeband pertamakali waktu masih di SMP, gue seneng bawain lagu-lagu Nirvana atau Oasis. Pokoknya, lagu-lagu yang lagi ngetop, waktu itu masih langka lagu rap, " masih kata Angga.

Kristo dan Arlonsy mengaku, tak pernah mau tabrakan waktu main gitar secara barengan. Double lead guitar dalam formasi Funky Kopral bisa diakali, dengan membuat format aransemen yang memungkinkan masing - masing personil tetap berperan dominan, sambil menjaga ego. Hal itu tampak pada permainan duet gitar Kristo - Arlonsy pada lagu 'Birokrasi' dan 'Masa Depan'. Di sana, permainan gitar keduanya terdengar saut-sautan, tapi tetap pada takaran harmoni musik yang terjaga. "Kalau dia lagi nge-lead, gue nge-rhythm. Begitu sebaliknya. Ngapain harus merasa paling jago, honor mainnya sama ini, " seloroh Kristo. Itulah asyiknya Funky Kopral. Dalam usia yang nyaris sepantar - antara kelas 2 dan 3 SMU - kecuali drummer Robbi yang sudah jadi mahasiswa, Funky Kopral gampang sekali menyatukan ide dan visi musik. Robbi adalah musisi tertua yang berasal dari Lampung.

Yang unik, Funky Kopral hanya menyodorkan 2 demo lagu waktu pertamakali datang ke pe- rusahaan rekaman 'Universal Music Indonesia', yakni lagu 'Funchopat' dan 'Pesta Funky'. Tatkala beberapa hari kemudian mereka diterima masuk 'keluarga' Universal tanpa audisi live lagi, "Kami kaget setengah mati. Suka bercampur panik. Masalahnya, terus terang saja, Funky Kopral waktu itu belum siap menggarap rekaman satu album, " begitu bocoran berita dari Kristo.